5 Kebijakan Konstitusional Ratu Elisabeth Selama Berkuasa
5Kebijakan Konstitusional Ratu Elisabeth Selama Berkuasa – Ratu Inggris, Elizabeth meninggal dunia di usia 96 tahun, setelah kondisi kesehatannya semakin memburuk dalam beberapa waktu terakhir. Ia berkuasa selama 70 tahun atau penguasa terlama di Inggris dan pemimpin tertua di dunia.
Inggris memang menerapkan sistem pemerintahan monarki konstitusional. Selain ratu, seorang perdana menteri (PM) juga menjalankan peran pemerintah. Salah satu tugas dari perdana menteri adalah membuat undang-undang.
Pemimpin monarki Inggris daftar sbobet Indonesia tersebut memegang beberapa kekuasaan di Inggris. Tokoh seremonial dalam monarki Inggris biasanya tidak mencampuri urusan negara. Meskipun demikian, raja dan ratu sebagai kepala negara memiliki beberapa kekuasaan konstitusional.
5 Kebijakan Konstitusional Ratu Elisabeth Selama Berkuasa
Persetujuan Kerajaan
Setelah disetujui oleh House of Commons dan House of Lords, Raja atau Ratu Inggris memiliki kekuasaan untuk menyetujui dan menetapkan rancangan undang-undang (RUU) sebagai undang-undang (UU) secara resmi. Juga, Raja atau Ratu Inggris bisa secara teknis menolak RUU itu. Meski pada kenyataannya hal itu hanyalah praktik stempel karet atau hanya prosedur belaka.
Menunjuk Lord dan Knight
Raja atau Ratu Inggris memiliki wewenang untuk menunjuk Lord yang duduk di parlemen di House of Lords atas saran menteri pemerintahan. Selain itu, pemimpin kerajaan Inggris juga secara pribadi berwenang memberikan gelar kebangsawanan kepada orang-orang yang dianggap berjasa dan berkontribusi penting bagi masyarakat Inggris, dalam segala aspek kehidupan. Daftar kandidat setiap tahunnya slot bonus 100 diberikan Pemerintah Inggris kepada Raja atau Ratu Inggris.
Kepala Gereja
Raja atau Ratu Inggris memiliki wewenang untuk menunjuk uskup dan uskup agung atas saran dari Komisi Gereja. Kewenangan itu diperoleh sebagai gubernur tertinggi Gereja Inggris.
Krisis konstitusional
Raja atau Ratu Inggris diperbolehkan mempraktikkan hak prerogatif mereka ‘dalam situasi krisis konstitusional yang parah’. Mereka diizinkan untuk menentang nasional kementerian. Meskipun dalam sejarah pemerintahan modern Inggris, itu belum pernah dilakukan.
Peran Dalam Parlemen
Merujuk sistem monarki Inggris, parlemen merupakan otoritas legislatif tertinggi yang terdiri atas majelis rendah House of Commons, majelis tinggi House of Lords serta the Crown. The Crown adalah parlemen tertua dalam sistem pemerintahan Inggris, namun wewenangnya memudar seiring berjalannya waktu. Kini the crown secara luas hanya bersifat ritual saja.